JAKARTA- Anggota Komisi Hukum DPR Martin Hutabarat
mengatakan wajar apabila pembebasan Pollycarpus Budihari Priyanto,
terpidana kasus pembunuhan Aktivis Hak Asasi Manusia, Munir Said Thalib,
mendapat sorotan publik.
"Kalau mau dikritisi, banyaknya remisi yang diterima Pollycarpus selama dalam tahanan menimbulkan keheranan," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 2 Desember 2014.
Politisi Gerindra ini beranggapan remisi yang diberikan pemerintah sangat tidak wajar. "Remisi tidak sebanding dengan dengan perbuatannya. Ini yang perlu dijelaskan pemerintah," ujarnya.
Martin mengingatkan pemerintah seharusnya berhati-hati menyikapi pembebasan Pollycarpus. "Dicurigai seolah-olah ada tekanan kuat dari orang di dekat Jokowi yang mendorong pemberian bebas bersyarat," katanya.
Meski mempertanyakan pembebasan bersyarat itu. Martin mengatakan pemerintah harus tetap menjaga berbagai hak narapidana. Dimana hak itu dimiliki semua narapidana. "Tidak hanya Pollycarpus," ujarnya.
"Kalau mau dikritisi, banyaknya remisi yang diterima Pollycarpus selama dalam tahanan menimbulkan keheranan," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 2 Desember 2014.
Politisi Gerindra ini beranggapan remisi yang diberikan pemerintah sangat tidak wajar. "Remisi tidak sebanding dengan dengan perbuatannya. Ini yang perlu dijelaskan pemerintah," ujarnya.
Martin mengingatkan pemerintah seharusnya berhati-hati menyikapi pembebasan Pollycarpus. "Dicurigai seolah-olah ada tekanan kuat dari orang di dekat Jokowi yang mendorong pemberian bebas bersyarat," katanya.
Meski mempertanyakan pembebasan bersyarat itu. Martin mengatakan pemerintah harus tetap menjaga berbagai hak narapidana. Dimana hak itu dimiliki semua narapidana. "Tidak hanya Pollycarpus," ujarnya.
sumber: viva.co.id
0 komentar:
Posting Komentar