JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap
pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak
akan berlangsung lama.
Langkah antisipasi agar tidak terus melorotnya nilai tukar rupiah
atas dolar AS, kata Jokowi, pemerintah akan terus memperbaiki
fundamental ekonomi dengan melakukan sejumlah perbaikan pada ruang
fiskal.
Diharapkan, tahun depan fundamental ekonomi akan lebih kuat
mengantisipasi menguatnya nilai tukar dolar AS atas rupiah dan goncangan
eksternal.
"Dengan fundamental ekonomi kita, dengan perbaikan ruang fiskal kita
ya moga-moga untuk di Indonesia itu tidak berjalan lama. Mulai tahun
depan moga-moga sudah mulai baik," ungkap Jokowi usai menghadiri Rapat
Kerja Pelaksana BPK, di Kantor pusat BPK, Jakarta, Selasa (16/12/2014)
malam.
Selain itu guna menguatkan fundamental ekonomi, kata Jokowi,
pemerintah akan mendorong industri-industri untuk menguatkan dan
melakukan ekspansi eskpor sehingga neraca perdagangan akan lebih baik
lagi.
"Dalam jangka yang agak panjang untuk neraca perdagangan kita akan
terus kita dorong industri-industri yang bergerak ke ekspor dan tentu
saja mengerem barang-barang impor kita," ujar Jokowi.
"Memang jalan yang paling baik adalah itu. Meskipun BI sudah melakukan intervensi," Jokowi menambahkan.
Sebelumnya Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan
pemerintah juga berupaya melakukan stabilitas nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat (AS), salah satunya berkoordinasi dengan
pemegang surat berharga negara (SBN) agar tidak melepasnya.
"Sekitar 38 persen pemegang surat berharga negara pemodal asing. Kita
menjaganya agar tidak beramai-ramai menjualnya," kata Menteri Keuangan
Bambang Brodjonegoro di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa
(16/12/2014).
Menurut Bambang, para pemegang SBN berpikiran pelemahan nilai tukar
rupiah bukan dikarenakan fundamental Indonesia yang memburuk, tetapi
lebih disebabkan faktor eksternal yaitu perbaikan ekonomi Amerika dan
kabar kenaikan suku bunga acuan The Fed.
"Fundamental kita masih dianggap baik," ucapnya.
Tercatat, nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pada
sore hari di posisi Rp 12.722 per dolar AS, lebih buruk sembilan poin
dari posisi sebelumnya Rp 12.713 per dolar AS. Pada siang hari, rupiah
sempat menyentuh angka sekitar Rp 12.900-an per dolar AS.
sumber: tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar