YOGYAKARTA-
Penutupan acara Festival Antikorupsi di Graha Sabha Pramana (GSP)
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Kamis (11/12/2014), diisi
dengan cerita kisah inspiratif dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X oleh
Achmad Charris Zubair, Ketua Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta.
Di depan ratusan orang yang menghadiri acara penutupan Festival Antikorupsi, Achmad Charris menuturkan bahwa di media sosial sedang heboh tentang foto mobil berpelat AB 1, yang ditumpangi Sri Sultan HB X, menepi dan berhenti bersama pengendara lain. Mobil AB 1 berhenti setelah diminta petugas voorijder yang mengawal rombongan Presiden Joko Widodo melintasi Jalan Kusumanegara menuju Gedung Agung seusai menghadiri acara peringatan Hari Antikorupsi di UGM.
Petugas voorijder tidak menyangka salah satu kendaraan yang berhenti adalah mobil AB 1, kendaraan dinas Sri Sultan HB X. Setelah menyadarinya, petugas lantas meminta mobil Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut berjalan bersama agar lebih cepat. Namun, Sri Sultan memilih untuk tetap berhenti bersama masyarakat, menunggu hingga rombongan Presiden lewat.
"Cerita ini menjadi bukti dan contoh nyata. Sosok pejabat sekaligus raja yang bersahaja dan jujur. Saya akan konfirmasi kepada Ngarso Dalem soal cerita itu," ucap Achmad Charris.
Mendengar cerita itu, Sri Sultan HB X pun hanya tersenyum dan meminta Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas yang menjadi moderator untuk melanjutkan acara dialog penutupan Festival Antikorupsi.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi soal kebenaran cerita yang heboh di media sosial tersebut, Sri Sultan enggan berkomentar. Dia hanya mengatakan heran ada yang mengetahui kejadian itu.
"Iya, saya tidak mau komentar. Tapi, kok ya ada saja wartawan yang tahu," kata Sri Sultan sambil tersenyum.
Acara penutupan Festival Antikorupsi di Graha Sabha Pramana (GSP) UGM itu dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Ketua Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta Achmad Charris Zubair, dan personel Hip Hop Foundation, Marjuki. Acara bincang-bincang santai itu dimoderatori langsung oleh Wakil Ketua KPK Buysro Muqoddas.
Di depan ratusan orang yang menghadiri acara penutupan Festival Antikorupsi, Achmad Charris menuturkan bahwa di media sosial sedang heboh tentang foto mobil berpelat AB 1, yang ditumpangi Sri Sultan HB X, menepi dan berhenti bersama pengendara lain. Mobil AB 1 berhenti setelah diminta petugas voorijder yang mengawal rombongan Presiden Joko Widodo melintasi Jalan Kusumanegara menuju Gedung Agung seusai menghadiri acara peringatan Hari Antikorupsi di UGM.
Petugas voorijder tidak menyangka salah satu kendaraan yang berhenti adalah mobil AB 1, kendaraan dinas Sri Sultan HB X. Setelah menyadarinya, petugas lantas meminta mobil Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut berjalan bersama agar lebih cepat. Namun, Sri Sultan memilih untuk tetap berhenti bersama masyarakat, menunggu hingga rombongan Presiden lewat.
"Cerita ini menjadi bukti dan contoh nyata. Sosok pejabat sekaligus raja yang bersahaja dan jujur. Saya akan konfirmasi kepada Ngarso Dalem soal cerita itu," ucap Achmad Charris.
Mendengar cerita itu, Sri Sultan HB X pun hanya tersenyum dan meminta Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas yang menjadi moderator untuk melanjutkan acara dialog penutupan Festival Antikorupsi.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi soal kebenaran cerita yang heboh di media sosial tersebut, Sri Sultan enggan berkomentar. Dia hanya mengatakan heran ada yang mengetahui kejadian itu.
"Iya, saya tidak mau komentar. Tapi, kok ya ada saja wartawan yang tahu," kata Sri Sultan sambil tersenyum.
Acara penutupan Festival Antikorupsi di Graha Sabha Pramana (GSP) UGM itu dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Ketua Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta Achmad Charris Zubair, dan personel Hip Hop Foundation, Marjuki. Acara bincang-bincang santai itu dimoderatori langsung oleh Wakil Ketua KPK Buysro Muqoddas.
sumber: kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar