JAKARTA- Wakil ketua DPR RI, Fadli Zon menyarankan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyiapkan skenario bagi para
menteri kabinet kerja. Skenario ini untuk menyelamatkan pemerintahan
karena dia menilai banyak menteri yang sudah mulai melakukan langkah di
luar tugas dan fungsinya.
"Presiden sebaiknya memiliki rencana reshuffle kabinet dalam tiga hingga enam bulan. Ini untuk melihat mana menteri yang jalan, mana menteri pencitraan dan betul-betul kerja," katanya di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu, 29 November 2014.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, menjelaskan skenario tersebut sangat penting agar para menteri bisa menjalankan tugas fungsinya dengan baik. Selain itu skenario ini akan mendorong para menteri bekerja dengan baik dan sesuai prioritas.
"Mereka nggak mungkin bisa melakukan kerja dengan baik, kalau nggak memahami masalahnya. Mereka nggak mungkin efektif kalau nggak punya prioritas," katanya.
Fadli mencontohkan, beberapa menteri yang kinerja awalnya dinilai cukup baik dan apa yang dilakukan bisa dipahami. "Seperti Menteri Tenaga Kerja yang loncat pagar. Oke lah, tapi ada pekerjaan lain yang lebih penting bagaimana yang nganggur bisa kerja," katanya.
Sedangkan menteri yang dianggap terlalu berlebihahan menurutnya adalah Menkopolhukam. "Kenapa melarang polisi mengeluarkan izin Munas Golkar. Itu masalah teknis nggak perlu sama menteri. Itu internal partai. Kenapa dia tidak mencoba menyelesaikan permasalahan bentrok TNI-Polri," katanya.
Fadli berharap, dengan adanya skenario reshuffle kabinet ini justru akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK ke depan. Di mana kabinet akan diisi para menteri yang memang kompeten dan bekerja sesuai prioritas.
"Presiden sebaiknya memiliki rencana reshuffle kabinet dalam tiga hingga enam bulan. Ini untuk melihat mana menteri yang jalan, mana menteri pencitraan dan betul-betul kerja," katanya di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu, 29 November 2014.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, menjelaskan skenario tersebut sangat penting agar para menteri bisa menjalankan tugas fungsinya dengan baik. Selain itu skenario ini akan mendorong para menteri bekerja dengan baik dan sesuai prioritas.
"Mereka nggak mungkin bisa melakukan kerja dengan baik, kalau nggak memahami masalahnya. Mereka nggak mungkin efektif kalau nggak punya prioritas," katanya.
Fadli mencontohkan, beberapa menteri yang kinerja awalnya dinilai cukup baik dan apa yang dilakukan bisa dipahami. "Seperti Menteri Tenaga Kerja yang loncat pagar. Oke lah, tapi ada pekerjaan lain yang lebih penting bagaimana yang nganggur bisa kerja," katanya.
Sedangkan menteri yang dianggap terlalu berlebihahan menurutnya adalah Menkopolhukam. "Kenapa melarang polisi mengeluarkan izin Munas Golkar. Itu masalah teknis nggak perlu sama menteri. Itu internal partai. Kenapa dia tidak mencoba menyelesaikan permasalahan bentrok TNI-Polri," katanya.
Fadli berharap, dengan adanya skenario reshuffle kabinet ini justru akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK ke depan. Di mana kabinet akan diisi para menteri yang memang kompeten dan bekerja sesuai prioritas.
sumber: viva.co.id
0 komentar:
Posting Komentar