JAKARTA- Presiden terpilih, Joko Widodo, belum
menyebutkan 34 nama menteri yang masuk di dalam kabinet pemerintahan
Jokowi - JK. Jokowi beralasan ingin melibatkan partisipasi publik dalam
menentukan nama-nama menteri yang masuk dalam kabinetnya.
Jokowi menyampaikan sebenarnya sudah bicara nama-nama yang masuk kabinetnya dengan Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla. Tapi pembicaraan itu belum final dan masih perlu waktu untuk mendiskusikannya.
"Kemudian nanti juga begini, ini kan sudah kami umumkan, kami ingin agar ada ruang partisipasi publik untuk memberikan masukan oleh sebab itu. Jadi belum kami finalkan," kata Jokowi di rumah transisi Jokowi - JK, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 15 September 2014.
Jokowi menuturkan, masih memiliki banyak waktu untuk menentukan nama-nama menteri di dalam kabinetnya. Sehingga, ruang partisipasi publik itu diharapkan bisa membantu untuk sebuah keterbukaan dalam penentuan menteri di kabinet Jokowi - JK.
"Kemudian menteri yang baru akan kami sampaikan di lain waktu. Karena kemarin belum final, hari ini mau kami finalkan, masih belum final juga. Kan masih ada waktu satu bulan sebelum dilantik tanggal 20 Oktober," ucap dia.
Jokowi menambahkan, masukan dari publik sendiri bisa melalui twitter, media dan lewat surat kepada Jokowi - JK. Kata Jokowi, setelah ada masukan-masukan dari masyarakat dan tim head hunter atau tim pemburu menteri, kemudian Jokowi - JK akan memutuskan.
Jokowi mencontohkan, seperti dalam menentukan jumlah menteri semuanya melalui proses kajian-kajian dari tim transisi. Kemudian, setelah itu baru dilaporkan kepadanya dan pada tahap akhir Jokowi - JK yang memutuskan.
"Biasanya kalau kami bekerja itu di tim dulu, harus ada kajian-kajiannya. Kan kalau sudah matang disampikan ke kami seperti tadi (tim transisi), baru saya dan Pak JK yang memutuskan," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi-JK mengumumkan arsitektur kabinetnya terdiri dari 34 menteri. Jokowi juga masih mempertahankan nomenklatur wakil menteri di Kementerian Luar Negeri.
Jokowi menyampaikan sebenarnya sudah bicara nama-nama yang masuk kabinetnya dengan Wakil Presiden terpilih, Jusuf Kalla. Tapi pembicaraan itu belum final dan masih perlu waktu untuk mendiskusikannya.
"Kemudian nanti juga begini, ini kan sudah kami umumkan, kami ingin agar ada ruang partisipasi publik untuk memberikan masukan oleh sebab itu. Jadi belum kami finalkan," kata Jokowi di rumah transisi Jokowi - JK, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 15 September 2014.
Jokowi menuturkan, masih memiliki banyak waktu untuk menentukan nama-nama menteri di dalam kabinetnya. Sehingga, ruang partisipasi publik itu diharapkan bisa membantu untuk sebuah keterbukaan dalam penentuan menteri di kabinet Jokowi - JK.
"Kemudian menteri yang baru akan kami sampaikan di lain waktu. Karena kemarin belum final, hari ini mau kami finalkan, masih belum final juga. Kan masih ada waktu satu bulan sebelum dilantik tanggal 20 Oktober," ucap dia.
Jokowi menambahkan, masukan dari publik sendiri bisa melalui twitter, media dan lewat surat kepada Jokowi - JK. Kata Jokowi, setelah ada masukan-masukan dari masyarakat dan tim head hunter atau tim pemburu menteri, kemudian Jokowi - JK akan memutuskan.
Jokowi mencontohkan, seperti dalam menentukan jumlah menteri semuanya melalui proses kajian-kajian dari tim transisi. Kemudian, setelah itu baru dilaporkan kepadanya dan pada tahap akhir Jokowi - JK yang memutuskan.
"Biasanya kalau kami bekerja itu di tim dulu, harus ada kajian-kajiannya. Kan kalau sudah matang disampikan ke kami seperti tadi (tim transisi), baru saya dan Pak JK yang memutuskan," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi-JK mengumumkan arsitektur kabinetnya terdiri dari 34 menteri. Jokowi juga masih mempertahankan nomenklatur wakil menteri di Kementerian Luar Negeri.
sumber: viva.co.id
0 komentar:
Posting Komentar