BENGKULU- Potensi
minyak dan gas bumi untuk blok Bengkulu I Mentawai di lepas pantai
Bengkulu terus dijajaki. Diperkirakan, potensi blok yang dikelola oleh
perusahaan asal Perancis, Total E&P Indonesia Mentawai B.V, itu akan
diketahui dalam dua pekan ke depan.
“Kami sudah melakukan pengeboran sejak minggu kedua bulan Juli
lalu. Saat ini kedalaman sumur rendang 1X tersebut baru sedalam 1.300
meter dan itu akan dibor lagi hingga 500 sampai 600 meter,” ujar President and General Manager Total E&P Indonesia Mentawai Hardy Pramono usai meninjau langsung lokasi eksplorasi, Sabtu, 23 Agustus 2014.
meter dan itu akan dibor lagi hingga 500 sampai 600 meter,” ujar President and General Manager Total E&P Indonesia Mentawai Hardy Pramono usai meninjau langsung lokasi eksplorasi, Sabtu, 23 Agustus 2014.
Pada kesempatan ini, Hardy didampingi Gubernur Bengkulu Junaidi
Hamsyah, Dirjen Migas ESDM Eddy Hermantoro dan Kepala Satker Khusus
Pelaksana Kegiatan Hulu Migas Yohanes Widjanarko.
Dari lokasi eksplorasi yang berjarak sekitar 75 kilometer dari
garis pantai Bengkulu tersebut, sejauh ini terdapat aktivitas seismik
yang kuat. Lebih lanjut, Hardy tidak menampik kecilnya peluang
eksplorasi di blok tersebut.
“Dari hasil eksplorasi kita di seluruh belahan dunia, peluangnya
itu 10 sampai 15 persen saja yang berhasil. Begitu juga untuk eksplorasi
yang kita lakukan saat ini, namun peluangnya tetap ada,” katanya
optimis.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah berharap usaha
yang telah dilakukan oleh PT Total dapat berhasil. Selain bisa memberi
manfaat untuk Bengkulu, juga mengingat biaya operasional yang telah
dikeluarkan oleh PT Total cukup besar.
“Biayanya yang mereka keluarkan untuk eksplorasi ini satu harinya
menghabiskan Rp1 miliar. Dana itu murni dari mereka. Bukan main dana
tersebut, sementara eksplorasi ini belum tentu membuahkan hasil," kata
Junaidi.
sumber: VIVA.co.id
0 komentar:
Posting Komentar